Pekerja menata senjata di salah satu stan peserta pameran pertahanan 'Indo Defence Expo and Forum 20 22' di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (1/11/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Pekerja menata senjata di salah satu stan peserta pameran pertahanan 'Indo Defence Expo and Forum 20 22' di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (1/11/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Jakarta, Nusantara Media .Co.Id-Perusahaan senjata dalam negeri yang tergabung dalam kumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantannas), berharap, dukungan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan senjata, amunisi, dan propelan bagi TNI.
"Harapan teman-teman industri pertahanan lain itu, kami itu dibina, diayomi, kalau memang perlu dikoreksi," kata Direktur Utama PT Komodo Armament Indonesia Dananjaya A Trihardjo di sela-sela pameran Indo Defence Tahun 2022 Expo dan Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (3/11).
Menurut dia, sayang kalau industri-industri pertahanan anggota Pinhantannas tidak diajak berkontribusi pada pembuatan alutista dalam negeri.
Dananjaya meyakini industri pertahanan swasta dalam negeri mampu bersaing dengan industri pertahanan di kancah internasional pada masa mendatang.
Dia berharap pemerintah benar-benar memiliki komitmen untuk membesarkan industri pertahanan dalam negeri. Yakni, dengan cara menggunakan hasil produksi alutsista dari industri pertahanan swasta nasional.
Apalagi, lanjut dia, pemerintah sering kali menyatakan Indonesia harus memiliki industri pertahanan yang kuat untuk jaga kedaulatan negara. Pemerintah juga menekankan penggunaan bahan baku dalam negeri dalam membuat alutsista guna meningkatkan pendapatan negara.
Dananjaya memberi contoh, PT Komodo Armament dapat memproduksi 5.000 pucuk senjata serbu per tahun. Juga 2.000.000 amunisi polymer kaliber 5,56 x 45 mm per tahun beserta propelan dan aspek pendukung lainnya.
Dia menyebut, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) senjata serbu Komodo D5 aluminium sekitar 82,5%.
Dia katakan, senjata serbu Komodo D5 dibuat secara khusus dengan dua bahan baku utama dari dalam negeri. yakni, aluminium dan polymer yang juga sudah lulus uji dan sudah ada sertifikatnya.
Begitu pula amunisi kaliber 5.56 mm berbahan baku polymer made in Bekasi itu, kata dia, sudah berhasil lulus uji Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) sejak tiga tahun silam.
Amunisi kaliber 5.56 mm berbahan baku polymer dan magasin kaliber 5.56 mm itu, lanjut dia, dapat digunakan senjata jenis serbu di M-16, M-4, AR-15, FNC, dan MCX.
Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan, pemerintah membuka ruang untuk industri pertahanan swasta.
"Kita sekarang membuka untuk swasta boleh ikut dalam industri pertahanan," kata Prabowo di JIExpo Kemayoran.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Sumber : ValidNews