Padang - Sembilan tersangka pelaku sabotase yang bekerja untuk Dinas Keamanan Ukraina (SBU) telah ditahan di Wilayah Kherson Rusia, kata Dinas Keamanan Federal (FSB) pada Selasa.
Kelompok itu diduga ditugaskan untuk "melakukan serangan teroris terhadap para pejabat tinggi pemerintahan sipil-militer di Wilayah Kherson," bunyi pernyataan itu.
Petugas SBU yang berada di luar wilayah itu mengoordinasikan tindakan sembilan warga Ukraina, klaim badan tersebut.
Dinas keamanan telah menyita lima kilogram bahan peledak plastik, detonator listrik, tiga granat, senjata kecil, dan amunisi, serta peralatan pengintaian dari para tersangka, tambahnya.
FSB mengatakan mereka juga menemukan kendaraan bermuatan bahan peledak, yang diduga direncanakan para pelaku sabotase untuk digunakan dalam serangan.
Para tersangka semuanya ditahan, dan kasus terorisme telah dituduhkan terhadap mereka.
Wilayah Kherson dan kota utamanya Kherson di Sungai Dnieper berada di bawah kendali Rusia tak lama setelah Moskow meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari, secara resmi dinyatakan sebagai bagian dari Federasi Rusia pada awal Oktober, bersama dengan Wilayah Zaporozhye dan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Lugansk (LPR), setelah referendum di wilayah tersebut sangat mendukung langkah tersebut.
Selama beberapa bulan terakhir, beberapa upaya pembunuhan terhadap pejabat telah digagalkan oleh badan keamanan di keempat wilayah.Jumat lalu, hakim Mahkamah Agung DPR Aleksandr Nikulin ditembak dan terluka parah di kota Uglegorsk.
Meskipun Kiev tidak pernah mengklaim bertanggung jawab atas insiden itu, Rusia bersikeras bahwa Ukraina berada di balik serangan dan menuduh Presiden Vladimir Zelensky menggunakan taktik teroris.