© Anadolu Agency
© Anadolu Agency

Padang - Presiden Ukraina Vladimir Zelensky pada hari Senin meminta dunia "untuk memaksa Rusia ke dalam negosiasi perdamaian yang nyata," dan menetapkan kondisinya sendiri untuk melanjutkan pembicaraan.

Pernyataannya mengikuti laporan bahwa pejabat AS telah mendorong Ukraina untuk menunjukkan kesediaan untuk terlibat dalam dialog dengan Moskow.

“Sekali lagi: pemulihan integritas teritorial, penghormatan terhadap Piagam PBB, kompensasi untuk semua kerusakan perang, hukuman bagi setiap penjahat perang, dan jaminan bahwa ini tidak akan terjadi lagi. Ini adalah kondisi yang sepenuhnya dapat dimengerti, ”katanya dalam video pidatonya.

Media Amerika sebelumnya mengklaim Gedung Putih secara khusus meminta pejabat tinggi Ukraina untuk menunjukkan bahwa mereka terbuka untuk pembicaraan damai. The Washington Post melaporkan, mengutip sumbernya, bahwa tujuan AS bukan untuk mendorong Ukraina untuk merundingkan diakhirinya pertempuran, tetapi untuk meredakan kekhawatiran pendukung asing tentang konflik yang panjang.

Sebelumnya, Zelensky berulang kali menyatakan bahwa satu-satunya tujuannya dalam konflik adalah untuk mengalahkan Rusia di medan perang dan merebut kembali kendali atas semua wilayah yang dianggap Kiev berada di bawah kedaulatannya.

Pada bulan Oktober, Zelensky menandatangani sebuah dekrit yang melarang negosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyatakan bahwa Kiev hanya akan berbicara dengan Moskow jika memiliki pemimpin yang berbeda.

Rusia, pada gilirannya, telah berulang kali mengatakan terbuka untuk pembicaraan, sejak negosiasi dengan Kiev gagal pada Maret di Istanbul. Moskow menuduh Kiev merusak potensi penyelesaian krisis secara damai.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov baru-baru ini mengatakan bahwa Moskow tidak melihat adanya peluang untuk melakukan pembicaraan, karena Kiev telah “mengubah tidak berlanjutnya negosiasi dengan pihak Rusia menjadi undang-undang.”

Sebelumnya, Peskov mengatakan bahwa pembicaraan tentang konflik Ukraina harus dilakukan, terutama, dengan Amerika Serikat, karena setiap perjanjian dengan Kiev, "berdasarkan apa yang terjadi pada bulan Maret," adalah "tidak berharga" dan dapat langsung dibatalkan "atas perintah" dari aktor luar.