Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajukan pergeseran anggaran Tahun 2022 untuk mendukung Program Komunikasi Publik Migrasi Siaran Televisi Digital atau Analog Switch-Off (ASO). Nilai pergeseran itu mencapai Rp17 miliar.
Menkominfo Johnny G. Plate mengungkapkan pihaknya memerlukan dukungan anggaran itu atas arahan presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna tanggal 22 Agustus 2022.
"Sesuai dengan arahan Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna tanggal 22 Agustus yang lalu untuk memberikan sosialisasi membuat dialog publik dan masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis Kominfo (4/10/22) dilansri dari CNN Indonesia.
Kominfo menjelaskan peningkatan itu dialokasikan untuk sosialisasi dalam bentuk produksi konten berbasis teks, grafis dan video dengan paket konten serta diseminasi informasi melalui media lokal, konvensional, mainstream, digital, tatap muka, serta media luar ruang.
"Selanjutnya, usulan pergeseran anggaran antar program dan antar Eselon I yang dialokasikan untuk sosialisasi ASO sebesar Rp17,049 Millar dengan target 509 spot kegiatan," ujar Plate.
Permintaan pergeseran anggaran itu disampaikan Plate dalam rapat koordinasi dengan Komisi I DPR RI pada (4/10).
Lebih lanjut ia menilai program ASO yang terhitung 22 hari lagi dibutuhkan komunikasi publik untuk membangun kesadaran dan kepercayaan publik secara khusus keterlibatan aktif masyarakat.
Plate menjelaskan program komunikasi publik yang semula Rp450 miliar berubah menjadi Rp490 miliar atau bertambah sebesar Rp39,697 miliar.
Selain itu untuk program Penyediaan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi sebesar Rp18,689 trilliun, program Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebesar Rp 4,572 triliun, dan program Pengelolaan Spektrum frekuensi dan Standar Perangkat Layanan Publik sebesar Rp704 miliar.
"Kebijakan digitalisasi penyiaran bisa mendorong masyarakat berpartisipasi dalam menjalankan program prioritas nasional Analog Switch Off. Oleh karena itu, terkait kegiatan ini, telah dianggarkan pada DIPA Kominfo tahun 2022, namun masih memerlukan tambahan anggaran," tuturnya.
Program Analog Switch Off (ASO) diberi tenggat waktu selesai pada 2 November mendatang atau kurang dari satu bulan lagi. Namun masih banyak warga yang tidak siap dengan peralihan itu.
Berdasarkan hasil survei firma riset AC Nielsen per akhir September 2022, yang diterima CNNIndonesia.com pada Selasa (4/10), hanya 39 persen warga yang siap ASO.
Seperti di Jakarta, cuma 22 persen penduduk yang TV-nya terintegrasi siaran digital atau sudah memiliki teknologi DVBT2.
Soal kesiapan masyarakat ihwal migrasi ke TV digital, Nielsen merinci di Jakarta hanya 57 persen, Bandung 60 persen, Surabaya 72 persen, Semarang 58 persen, dan tertinggi Medan 73 persen.
Secara keseluruhan, 11 kota di Indonesia yang disurvei Nielsen menghasilkan hanya 61 persen masyarakat yang siap ke TV digital.