Ilustrasi
Ilustrasi

Padang, - Setelah peristiwa ledakan di lubang tambang SD C2 (Lori 2) milik PT Nusa Alam Lesta (NAL) yang mengakibatkan 10 korban jiwa. Kini Standard Operational Procedure Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SOP K3) PT NAL dipertanyakan.

Dugaan sementara ledakan disebabkan gas metana sebagaimana disampaikan Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono.

"Seharusnya ada standar keselamatan jika ada letupan akibat gas metana, namun kami akan melakukan penyelidikan," kata Surharyono.

Menyikapi itu, DPP LSM Perkumpulan Pemuda Nusantara (P2NAPAS) telah menyurati PT NAL mempertanyakan SOP K3 sebagaimana disampaikan Ketum P2NAPAS, Ahmad Husein.

Sementara Inspektur Tambang Wilayah Sumatera Barat, Hendri, dikonfirmasi soal SOP K3 PT NAL, belum bisa memberikan penjelasan, karena masih proses investigasi.

"Untuk Investigasi masih berproses. Terkait SOP K3 nanti setelah selesai investigasi akan terjawab," kata Hendri kepada NUSANTARAMEDIA.CO.ID, Sabtu (10/12/21).

Demikian juga dengan Inspektur Tambang UPT Wilayah Sumatera, Ade, belum bisa memberikan penjelasan terkait SOP K3 PT NAL.

"Investigasi baru akan kita mulai. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakn adalah evakuasi para korban," terang Ade.

NUSANTARAMEDIA.CO.ID, sudah mencoba minta nomor kontak pihak PT NAL kepada Inspektur Tambang UPT Wilayah Sumatera, Ade, namun belum bersedia memberikan.

Demikain juga dengan Inspektur Tambang Wilayah Sumatera Barat, Hendri, mengaku tak punya nomor kontak pihak PT NAL.

NUSANTARAMEDIA.CO.ID, masih berupaya mengonfirmasi PT NAL untuk diterbitkan pada berita selanjutnya.