Suasana prosesi pemakaman Aksan Daeng Patudangi
Suasana prosesi pemakaman Aksan Daeng Patudangi

PASAMAN, Nusantaramedia.co.id - Aksan meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama 20 hari di rumah sakit M.Jamil Padang sekitar pukul 05.50 wib. Sabtu (02/9) Almarhum Aksan  terakhir menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Pemkab Pasaman.

Wabup Sabar mengatakan hal itu atas nama Pemkab Pasaman, Saat melepas jenazah almarhum Aksan ke tempat peristirahatan terakhir di rumah duka di kawasan Kodal, Lubuk Sikaping, ibukota Kabupaten Pasaman, Sabtu (02/09/2023).

Almarhum Aksan di makamkan di Lubuk Sikaping, yang mana prosesi almarhum Aksan diselenggarakan oleh Pemkab Pasaman. Selain Wabup Sabar, juga tampak hadir Sekda Pasaman Mara Ondak dan sejumlah unsur di jajaran Forkopimda Pasaman. Ratusan masyarakat ikut mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.

Sepanjang perjalanan hidupnya Aksan hanya fokus menjalankan perannya sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat. “Almarhum merupakan abdi negara yang baik dan memiliki integritas yang tinggi,” sebut Sabar.

Sabar berharap, pengabdian panjang yang dijalani Aksan sebagai aparatur sipil negara (ASN) menjadi amal pahala, kelak bisa jadi bekal bagi almarhum dalam menghadapi Allah SWT di alam akhir.

Sabar atas nama Pemkab Pasaman meminta maaf kalau selama pergaulan dengan almarhum pernah berbuat salah dan khilaf. Sementara, menurut Sabar, pihaknya telah memaafkan Aksan dengan hati yang tulus dan ikhlas.

Senada dengan Sabar, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pasaman Mara Ondak juga berani bersaksi bahwa almarhum adalah orang yang baik. “Bahkan sangat baik malah,” tandas Mara Ondak.

Dengan suara yang berat, Sekdakab Mara Ondak menceritakan pengalaman selama sekitar 24 tahun bersama almarhum menjadi abdi negara dan abdi masyarakat. “Kami lalui dengan senang dan suka bersama,” ujarnya.

Menurut Mara Ondak, kalau semasa hidup almarhum pernah membuat utang yang belum terbayar, ia siap untuk menanggulanginya. “Saya tunggu, baik di rumah atau pun di kantor,” katanya.

Afrizal Adha dari pihak keluarga mengaku merasakan pukulan yang berat dengan meninggalnya Aksan. Apalagi, meninggal dunia hanya terpaut sekitar tiga tahun setelah kepergian isteri tercintanya.

“Sebanyak lima anak yang ditinggalkan praktis menjadi yatim piatu. Sebagai keluarga dekat, merupakan tanggung jawab kami untuk menjaga, merawat dan mendidik anak-anak yang ditinggalkan,” Ungkap Afrizal. 

 

(Joni)