Kerja Keras PMI Pasaman Membuahkan Hasil, Stok Darah Di PMI Sudah Surplus
Kerja Keras PMI Pasaman Membuahkan Hasil, Stok Darah Di PMI Sudah Surplus

Pasaman,Nusantaramedia.co.id - Persoalan klasik yang dihadapi Palang Merah Indonesia (PMI) berupa kasus kekurangan darah, untuk sementara menjadi “bagian masa lalu” dari PMI Cabang Kabupaten Pasaman.

“Alhamdulillah, kerja keras kita selama ini mulai membuahkan hasil yang menggembirakan,’ ujar Ketua PMI Pasaman Sabar AS kepada nusantaramedia.co.id di kantor PMI Lubuk Sikaping,Kabupaten Pasaman, Senin (11/9/2023).

Ketua PMI Pasaman Sabar Mengatakan, kebutuhan sebanyak 100 kantong darah setiap bulan sudah bisa dipenuhi sejak beberapa bulan terakhir. “Bahkan pada kondisi-kondisi tertentu mengalami surplus alias berlebih,” ungkapnya.

Sabar  juga mengatakan, kondisi demikian antara lain dimungkinkankan oleh berbagai upaya yang dilakukan pihaknya. “Baik secara internal atau eksternal, kita totalitas memberikan yang terbaik untuk PMI"

Secara internal, pihaknya melakukan penguatan kelembagaan. Setelah merasa mantap di tingkat cabang, ungkapnya, jaringan kelembagaan diperkuat di tingkat kecamatan.

“Semua kecamatan di Pasaman sudah memiliki perpanjangan tangan PMI." Organ PMI di tingkat kecamatan inilah yang kemudian menggerakkan berbagai kegiatan, seperti membentuk palang merah remaja (PMR). Katanya

Sasaran utama pembentukan PMR, yaitu untuk menjaring calon pendonor dari lembaga pendidikan jenjang sekolah menengah atas. “Ini potensi yang sangat besar sekali." Sementara secara eksternal, pihaknya terus menjalin komunikasi yang intens dengan sejumlah stake holder terkait seperti Mapolres, Makodim dan jajaran Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pasaman. Ucap Ketua PMI Pasaman

Selain itu pihaknya juga terus melakukan road show kegiatan donor darah dengan menyasar sebanyak mungkin komunitas yang ada di tengah tengah masyarakat.

“Hasilnya lumayan menggembirakan, Lantaran kasus kekurangan stok darah untuk sementara sudah bisa diatasi,” 

Adapun tugas yang paling berat saat ini, adalah mempertahankan keberlanjutan. “Bagaimana agar kondisi cukup bahkan surplus yang sudah kita capai bisa dipertahankan,” tutupnya.