Pasaman, Nusantaramedia.co.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman selenggarakan pertemuan "Diseminasi Lintas Program Lintas Sektor Publikasi Data Stunting dan Asistensi Kegiatan PMT Lokal Kabupaten Pasaman Tahun 2023," di aula hotel Emir, Lubuk Sikaping. Rabu (2/11/2023).
Turut hadir, Direktorat Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman, Kabid Kesehatan Masyarakat, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman, OPD terkait, Ketua TP-PKK Kabupaten Pasaman, Direktur Rumah Sakit se-kabupaten Pasaman, Camat se-kabupaten Pasaman, Walinagari Lokus Stunting Kabupaten Pasaman, Ketua Baznas, TAPM Kabupaten Pasaman, Satgas Stunting Kabupaten Pasaman, Ketua Organisasi Profesi IDI, IBI, PERSAGI dan HAKLI.
Kepala Dinas Kesehatan Arma Putera, SKM., dalam sambutannya mengatakan, salah satu upaya Pemkab Pasaman dalam penurunan stunting adalah dengan intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif yang telah Kita laksanakan secara konvergen.
Salah satu intervensi yang dilaksanakan di setiap wilayah kerja Puskesmas dengan memberikan makanan tambahan pangan lokal untuk balita yang kurang gizi dan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis, jelas Kadis Dinas Kesehatan Arma Putera, SKM.
stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Tapi, perlu Kita ingat bahwa anak pendek belum tentu mengalami stunting. Namun anak yang mengidap stunting pasti berperawakan pendek, terang Arma Putera
Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS mengatakan dalam sambutanya, Percepatan penurunan stunting memerlukan esensi yang cepat serta komitmen semua stakeholder terkait dan dukungan dari semua masyarakat. Kebanyakan kasus stunting itu berasal dari ibu hamil dan rata ratanya kurang gizi serta kebiasaan masyarakat seperti merokok sehingga anak-anak menjadi perokok pasif.
"Mari kita bersama menjadi orang tua asuh stunting, agar stunting di Kabupaten Pasaman menurun, adapun Keluarga memiliki peran signifikan dalam pencegahan maupun penanggulangan stunting. Karena masalah gizi, sangat erat kaitannya dengan ruang lingkup keluarga,” tegas Sabar AS
Pemkab Pasaman sudah melakukan berbagai intervensi yang mendukung peningkatan kualitas gizi dan kesehatan pada anak dan ibu hamil, seperti akses air bersih, sanitasi, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), akses pangan bergizi, juga perilaku hidup bersih dan sehat, ujar Sabar AS
“Semua intervensi tersebut tidak akan efektif jika keluarga tidak mengambil peran aktif untuk memperhatikan kualitas hidupnya"
Dakhlan Choeron SKM MKM, dari Direktorat Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, sebagai narasumber mengatakan, Agar kita semua sadar bahwa penanggulangan stunting dan pencegahannya sangat penting untuk keselamatan generasi penerus bangsa, dan perlu kerja keras serta sinkronisasi data dari seluruh stakeholder untuk penurunan angka stunting ini.
Kepada seluruh Camat, Walinagari, TP PKK, serta stakeholder terkait untuk bersama menangani stunting, jangan ada penambahan lagi, sesuai dengan data yang sudah masuk dari tahun 2017 40,6% hingga sekarang 2023 menjadi 15,52% merupakan penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun, kata Dakhlan.