Padang - Banjir bandang dan lahar dingin yang melanda Sumatera Barat pada tanggal 11 Mei telah menyebabkan kerusakan parah dan kehilangan nyawa. Hujan lebat yang terjadi di wilayah ini diprediksi akan berlanjut hingga tanggal 22 Mei.
Wilayah Nagari Bukik Batabuah di Kabupaten Agam merupakan salah satu titik yang paling parah terdampak. Tim SAR masih mencari 6 penumpang mobil yang terseret banjir bandang di Tanah Datar. Sementara itu, korban jiwa akibat bencana ini telah mencapai 47 orang, dengan tim penolong yang masih terus mencari korban yang dilaporkan hilang.
Kepala SAR Kota Padang, Abdul Malik, menyatakan bahwa pencarian korban hilang yang diduga terseret arus banjir bandang dilakukan dari Kota Padang Panjang hingga aliran Sungai Batang Anai. Beliau juga menekankan bahwa tim Basarnas, TNI, Polri, dan unsur terkait lainnya masih terus berupaya melakukan penanganan darurat, pendataan, serta pertolongan untuk warga terdampak.
Banjir bandang ini mengakibatkan 193 rumah warga di Kabupaten Agam mengalami kerusakan. Di Tanah Datar, dilaporkan ada 84 rumah yang rusak ringan hingga berat. Kerusakan juga terjadi di sejumlah sarana prasarana, termasuk jembatan dan rumah ibadah. Kondisi lalu lintas dari Kabupaten Tanah Datar menuju Padang dan Solok dilaporkan lumpuh total.
Ratusan warga yang terdampak banjir bandang lahar di tiga daerah di Sumatra Barat telah dievakuasi ke sejumlah posko pengungsian. Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi agar selalu waspada akan potensi risiko bahaya susulan dan melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.
(Redaksi)