Resti Hidayati Putri S.Pd. Guru SMA 2 Lubuksikaping dan  Sebagai Fasilitator Guru Penggerak Kepulauan Mentawai
Resti Hidayati Putri S.Pd. Guru SMA 2 Lubuksikaping dan Sebagai Fasilitator Guru Penggerak Kepulauan Mentawai

Mentawai - Nusantaramedia.co.id. Cerita ini sangat menarik karena begitu syarat dengan makna dan hikmah. Seperti membaca kisah novel akan ada lanjutan setiap episodenya. Kita tidak akan pernah tahu keadaan seperti apa  yang akan kita tempuh dalam hari-hari ke depan. Kita juga tidak akan pernah tahu pertemuan seperti apa yang akan membuat kita bahagia atau malah sebaliknya.

Resti Hidayati  Putri ,S.Pd guru Biologi di SMAN 2 Lubuk Sikaping yang sudah menjalankan pengabdian selama 16 tahun demi mewujudkan generasi cerdas dan berakhlak bangsa ini. Seiring perkembangan zaman.

Estafet dari guru biasa lalu menjadi guru penggerak angkatan 5 Kabupaten Pasaman, mendorong Resti Hidayati Putri, S.Pd untuk terus bertumbuh, berkat Keberanian, Kemauan, hingga akhirnya berubah menuju yang lebih baik.

Resti Hidayati  Putri ,S.Pd adalah ceria yang seringkali sembunyi dibalik sepi. Dia adalah cahaya bagi mereka yang terkasih didalam baliknya keredupan Atau  amarah yang diselubungi tentram.

Resti yang siap bertransformasi tanpa henti, meskipun sering bertanya pada diri sendiri nya “Apakah  memang semesta serumit ini?“ Mengapa yang dijaga sebaik-baiknya justru menghilang" Mengapa yang ditunggu-tunggu lama justru tidak pernah datang atau yang katanya hanya pamit sebentar tetapi hingga saat ini tidak pulang kembali" tekatnya memulai misi  yang penuh tantangan, menjalani tahapan demi tahapan seleksi , bertarung, bersaing , bertekad menjadi sang pemenang.

Akhirnya setahun yang lalu impian itu menjadi nyata, Resti bergerak setingkat lagi menjadi Fasilitator Dasus Angkatan 9 Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Saat namanya  terpampang disurat kelulusan. Ia, menyadari kesusksesan ini tak akan terlepas dari doa mu “MAMA” pungkasnya.

“Hari ini saya langitkan semua doa terbaik saya untukmu anakku tersayang. Semoga hal-hal yang akan membuatmu runtuh turut menjadi alasan kamu untuk bertumbuh, bangkit dari kezholiman sang penguasa yang terkesan tidak adil, menyakiti, atau bahkan menzholimi mu, wahai putriku tercintaku sakit, sedihmu serta kegelisahan yang kau rasakan menjadi bagian irama detak jantungku. Tak akan ku ikhaskan hidupmu berteman duka dan luka.

"Semoga Allah SWT senantiasa menjaga kamu dimanapun kamu berada. Dan semoga hari–harimu selalu diiringi cinta yang tidak pernah ada batasnya. Semoga kau tetap tersenyum mengukir  masa depan indah bersama suami dan anak-anakmu, Akulah MAMA yang selalu ada untukmu sayang”.

Stahun yang lalu, aku sangat optimis dan bersemangat untuk bisa memberikan dedikasi terbaik dan berkontribusi secara positif dalam program guru penggerak ini. Tentunya tidak terlepas dari kemauanku untuk menjadi Guru Pembelajar, karena aku yakin hidup adalah belajar, seperti kata-kata bijak orang yang tidak mau belajar hidup selagi dia hidup, adalah orang yang mati sebelum kematiannya” Oleh karena itu mau tidak mau, suka atau tidak suka kita senantiasa akan belajar meskipun dengan kerelaan hati atau pun “ PAKSAAN” dari lingkungan tempat kita berada.

Yakinlah bahwasanya proses ini akan membawa kita pada suatu tujuan yaitu membuat diri ini “ Menjadi lebih baik”.

"MAN TSABATA NABATA” “Barang siapa yang kokoh/ focus pada suatu titik, maka dia yang akan tumbuh.

Sangkaian aktivitas dan kegiatan dalam Program Dasus ini bukanlah hal yang mudah untuk dijalani, begitu banyak tantangan , beragam emosi terkadang memuncak, menyesakkan dada, namun aku menguatkan diriku sendiri untuk mampu menjadi sosok mandiri, sabar, optimis serta ikhlas karena “ Kita Punya Harapan tapi Dunia Punya Kenyataan “.

Terkadang Sang Pencipta menghadirkan moment bagiku untuk berjumpa dengan orang orang  yang memang karenanya aku seringkali beriba hati, merasa dihinakan, tidak dihargai bahkan selalu dihujat dan disalahkan. Meskipun begitu aku tidak pernah menyesal dipertemukan dengan siapapun, karena baik buruknya seseorang kepadaku mereka tetap membawa pelajaran hidup yang berharga.

Sehebat apapun diri kita, pasti akan ada orang yang mengkritik kita. Maka hanya ada dua sikap yakni dengar sebagai masukan atau abaikan jangan dirisaukan. Hampir dua tahun terakhir ini aku dilatih dengan dua kata ajaib yaitu : “SABAR dan IKHLAS”.

Resti termotivasi dengan kata kata bijak Ali Bin Abi Thalib “ Ketika kamu ikhlas menerima semua kekecewaan hidup, maka Allah SWT akan membayar tuntas semua kecewa dengan beribu-ribu kebaikan.

Belajarlah untuk mengerti bahwa segala sesuatu yang baik untukmu tidak akan Allah ijinkan pergi kecuali akan diganti yang lebih baik lagi “.

 

(Redaksi)