PADANG, Nusantaramedia.co.id - Anggota Komisi VI DPR RI asal Sumatra Barat, H. Andre Rosiade, aktif berpartisipasi dalam upacara ground breaking proyek pembangunan Pasar Raya Padang Fase VII. Pasar ini menjadi saksi bisu dari perjuangan panjang pasca-gempa besar pada tahun 2009 yang merusaknya. Andre Rosiade, bersama dengan Komunitas Pedagang Pasar (KPP) dan Pemerintah Kota Padang, bekerja keras bersama untuk mengubah pasar yang sebelumnya tidak layak pakai menjadi pusat perdagangan yang modern dan nyaman. Rabu (20/09/2023).
Wali Kota Padang, Hendri Septa, mengakui peran penting yang dimainkan oleh Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini dalam membangun kembali Kota Padang, termasuk proyek pasar ini. Menurutnya, Andre Rosiade adalah pionir dalam tahap awal pembangunan Pasar Raya Padang Fase VII. "Peran Pak Andre Rosiade sangat besar, beliau yang memulai dari awal tahapan pembangunan Pasar Raya Padang Fase VII ini," ujar Wali Kota Hendri Septa.
Hendri Septa juga mengapresiasi kesediaan Andre Rosiade untuk bekerja sama tanpa memandang perbedaan pandangan politik. "Beliau tulus saja bekerja, tidak ada melihat warna partai atau apapun itu," tambahnya.
Andre Rosiade sendiri mengungkapkan rasa terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah mengalokasikan anggaran untuk proyek ini pada tahun 2023 dan 2024. Dia juga menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan pembangunan seperti ini. "Jadi, kalau kita serius dan sungguh-sungguh, Pemda maupun Pemerintah Provinsi di Sumbar, insya Allah, pemerintah pusat akan komit mendukung," ungkapnya.
Pembangunan Pasar Raya Padang Fase VII dimulai dari aspirasi yang dikumpulkan oleh Andre Rosiade bersama KPP dan pedagang lokal. Setelah mendapatkan dukungan dari Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, proyek ini mengalami perkembangan positif. Dalam pertemuan dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Andre Rosiade memohon dukungan untuk merestrukturisasi pasar yang telah lama rusak dan kacau akibat gempa besar 2009.
Proyek ini dimulai pada bulan Juli 2023 setelah melewati proses tender dan diberikan kepada PT Adhi Persada Gedung (APG). Diperkirakan proyek akan selesai dalam waktu 360 hari atau pada tanggal 4 Juli 2024, dengan nilai kontrak sekitar Rp103,9 miliar. Pasar baru ini akan memiliki 1 lantai semi basemen yang mampu menampung 855 los, lantai dua dengan 228 pedagang, dan lantai tiga untuk parkir motor dan mobil. Totalnya, sekitar 1.143 pedagang akan dapat berdagang di bangunan baru ini.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar, Kusworo Darpito, menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam pembangunan ini. Ia juga mencatat bahwa proyek ini memiliki nilai penting dalam memulihkan ekonomi Kota Padang dan Sumatra Barat secara keseluruhan. "Dengan pasar yang bersih dan rapi, tentu bisa menjadi ikon baru kota," kata Kusworo.
Pembangunan Pasar Raya Padang Fase VII diharapkan akan membawa berkah ekonomi bagi masyarakat Kota Padang dan menjadi bukti nyata dari kerja keras kader Partai Gerindra. Selain itu, proyek ini juga mencerminkan peran penting pemerintah pusat dalam mendukung pembangunan daerah.
(Raffa Ramadhan)