Medan, - Nama Ronny Simon tidak asing lagi bagi kalangan Jurnalis se Indonesia, karirnya dari wartawan biasa di Kota Medan hinggga jadi ahli Dewan Pers.
Sejak tahun 1965 Ketum Karate Kala Hitam ini telah menjadi wartawan, dimana waktu itu sebelum peristiwa G30S PKI.
"Saya sudah jadi wartawan sejak 1965, dimana waktu itu sebelum peristiwa G30S PKI," kata Ronny Simon beberapa hari lalu.
Selain pengurus PWI, beliau juga telah menjadi penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) oleh Dewan Pers.
Saat ini Ronny Simon merupakan Pemimpin Redaksi Surat Kabar Gebrak Jalan Sei Asahan No 34 Dalam Kecamatan Medan Selayang Medan, sejak tahun 1988.
Meski usinya sudah mencapai 78 tahun, Wartawan senior yang hobi olahraga ini masih eksis memimpin Surat Kabar Gebrak di Kota Medan, Sumatera Utara.
Dalam perjalanannya di dunia jurnalis. Ronny Simon sudah ketemu langsung dengan banyak presiden pada momen Hari Pers Nasional (HPN). Mulai dari Presiden Soeharto, Megawati dan SBY.
Ronny Simon sudah banyak menerima penghargaan di Indonesia hingga luar negeri.
Wartawan Senior ini mengingat dulu sulit menjadi wartawan, tidak seperti sekarang mudah jadi wartawan termasuk di media online.
Wartawan yang sudah 30 tahun jadi pengurus PWI ini, berpesan agar seluruh wartawan bisa mengikuti UKW Dewan Pers.
"Pesan kepada wartawan teruslah berjalan dengan baik. Ikuti kode etik dan ikuti UKW oleh Dewan Pers," ungkapnya.
Ronny Simon juga menyinggung wartawan yang mendadak dilantik jadi Kapolsek. Menurutnya, wartawan tidak boleh merangkap jadi polisi maupun pegawai negeri.