Kursi kereta api eksekutif buatan siswa SMK (kemdikbud.go.id)
Kursi kereta api eksekutif buatan siswa SMK (kemdikbud.go.id)

Jakarta, Nusantaramedia.co.id.

Transformasi pendidikan vokasi melalui kebijakan Merdeka Belajar episode ke-8, yang diimplementasikan oleh SMK Pusat Keunggulan, telah memberikan dampak positif bagi lebih dari 1,9 juta siswa SMK di seluruh Indonesia. Selain menyiapkan talenta-talenta unggul untuk Indonesia Emas 2045, SMK Pusat Keunggulan juga mampu menciptakan produk dan inovasi yang diminati oleh dunia industri.

Program SMK Pusat Keunggulan secara masif mengubah paradigma pendidikan di berbagai SMK di Indonesia. Dalam Vokasifest X Festival Kampus Merdeka 2023, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyoroti berbagai perubahan, termasuk hasil karya pelajar SMK yang mencakup inovatif kursi kereta api eksekutif dari SMKN 2 Salatiga, Jawa Tengah.

Produk unggulan SMK Pusat Keunggulan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan industri, tetapi juga meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Kursi kereta api produksi siswa SMKN 2 Salatiga telah diadopsi oleh PT Industri Kereta Api (PT INKA) dan dioperasikan dalam rangkaian kereta api eksekutif hingga luxury buatan PT INKA.

Guru SMKN 2 Salatiga, R. Sartono, menyatakan bahwa dua tipe kursi kereta eksekutif telah berhasil dibuat oleh para siswanya. Kursi terbaru bahkan telah diujicoba di gerbong kereta Taksaka. Sartono menekankan bahwa hampir 100 persen dari pembuatan kursi ini merupakan karya bangsa sendiri, dengan hanya dua komponen yang masih diimpor.

Lebih lanjut, Sartono menjelaskan bahwa pembuatan kursi melibatkan satu politeknik, empat SMK, dan industri D’Tech Engineering sebagai supervisi, desain, dan penanggung jawab risiko. Kursi kereta eksekutif ini memiliki desain yang lebih nyaman dengan sandaran kursi yang lebih panjang dan dilengkapi soket untuk keperluan seperti pengisian daya ponsel.

Produksi kursi kereta api oleh pelajar SMK terus meningkat dan telah digunakan oleh PT INKA, dengan nilai proyek mencapai 2,5 miliar rupiah pada tahun 2022. Pada tahun 2023, PT INKA memesan 1.400 kursi kereta eksekutif dan 100 kursi kereta luxury senilai 20 miliar rupiah, yang telah digunakan pada kereta New Argo Dwipangga, New Argo Lawu, dan Taksaka.

Sartono menyatakan bahwa proyek selanjutnya pada tahun 2024-2025 diharapkan mencapai 80 miliar rupiah dengan potensi peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kereta api.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, pada pembukaan Vokasifest X Festival Kampus Merdeka, menekankan bahwa transformasi pendidikan vokasi telah membuka peluang kolaborasi antara industri dan satuan pendidikan vokasi. Insentif kolaborasi industri dengan SMK Pusat Keunggulan telah mencapai 614 miliar rupiah.

Menteri Nadiem menambahkan bahwa kerja sama antara industri dan SMK-SMK tidak lagi sebatas MoU, melainkan melibatkan industri secara langsung dalam teaching factory dan project-based learning di sekolah dan perguruan tinggi vokasi.

Selain kolaborasi dengan PT INKA, Menteri Nadiem melaporkan keberhasilan kolaborasi SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Jember, yang mengembangkan teaching factory tambak udang. Laba bersih dari kegiatan teaching factory ini mencapai 1,2 miliar rupiah per tahun dan hasil tambaknya juga digunakan untuk memenuhi pasar ekspor.

 

(Asrul Khairi)