BUKITTINGGI, Nusantaramedia.co.id - Sebuah kandang kuda mengalami kebakaran hebat di Jalan Tarok Ujung Bukit, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) pada. Insiden tragis ini bermula sekitar pukul 11.20 WIB. Pemilik kandang kuda, yang melihat api membesar di dalamnya, segera melaporkannya ke markas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) untuk tindakan selanjutnya. Jumat (15/09/2023).Awalnya, sejumlah warga datang ke kandang kuda tersebut dengan maksud memberi makan hewan-hewan yang ada di dalamnya. Namun, mereka terkejut saat tiba di lokasi karena sebagian kandang kuda telah terbakar.Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Bukittinggi, Ahmad Jais, menjelaskan bahwa beruntung tidak ada korban jiwa atau luka-luka akibat peristiwa kebakaran tersebut. Selain itu, segala upaya telah dilakukan untuk menyelamatkan kuda-kuda yang ada di dalam kandang. Tim dari PMI juga segera merespons kejadian ini dengan mendatangi lokasi untuk melakukan pendataan.Keterangan dari saksi-saksi, termasuk salah seorang kusir bendi yang berada di sekitar kandang, mengungkapkan bahwa kandang tersebut terbuat dari kayu dan banyak terdapat rumput kering. Hal ini menyebabkan api dengan cepat membesar dan menjalar.Kondisi terkini di lokasi kejadian melibatkan upaya pemadaman yang dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Saat ini, api yang sempat melanda kandang kuda telah berhasil dipadamkan dengan sempurna, dan proses pendinginan sudah dimulai.Kandang yang merupakan milik Edi, seorang kusir bendi berusia 45 tahun dari suku Tanjung, mengalami kerugian material yang cukup besar, diperkirakan mencapai kurang lebih Rp. 35 juta. Untungnya, bantuan dalam penanganan kebakaran datang dari PMI dan Tagana, serta melibatkan sejumlah unit Damkar, personil pemadam kebakaran, dan tim operasional yang bekerja keras untuk mengatasi situasi ini.Kepala Bidang Operasional berada di kendali untuk mengkoordinasikan kegiatan di lokasi. Situasi ini menjadi peringatan penting akan pentingnya kehati-hatian dalam merawat kandang hewan, terutama dalam musim kering seperti sekarang. Semua pihak berharap agar peristiwa serupa dapat dihindari di masa yang akan datang.(Efrian Pratama)