Pasaman,NM.co.id Dalam sosialisasi KIE Program Bangga Kencna Bersama Mitra Kerja Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama dari Komisi IX yang di adakan di gedung Kogusda Kabupaten Pasaman, Sabtu (5/8/2023)
Dalam kesempatan tersebut Kabid ketahanan keluarga Kabupaten Pasaman, Ns. Lidia Roza, menjelaskan bahwa Kabupaten Pasaman berhasil menurunkan angka stunting sebesar 1,3% dalam penangan stanting. Prevalensi stunting di Kabupaten Pasaman turun menjadi 28,9 persen kondisi terakhir tahun 2022.
Lidia Roza juga mengatakan, yang mana stanting itu adalah gagalnya pertumbuhan, dan perkembangan terhadap anak adapun penyebab stanting tersebut adalah dari asupan makanan yang di konsumsi anak.
"Meskipun belum terlalu besar namun usaha itu menjadi motivasi bagi kader untuk berupaya lebih baik dilapangan, serta kader untuk lebih berperan serta mendukung penekanan angka stunting di angka 14% pada 2024 mendatang," Ujar Ns. Lidia Roza
Sementara Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, SE.MM, melaksanakan sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi Program bangga kencana di Kabupaten Pasaman K.I.E sangat mengapresiasi capaian tersebut.
Ade Rezki juga mengajak semua elemen masyarakat berperan aktif mendukung usaha pemerintah untuk menekan penurunan angka stunting di Pasaman ini.
"Untuk menekan penurun angka stanting tersebut minimal harus 14% tercapai di tahun 2024, adapun, Pemerintah terus berupaya meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam penanganan stanting ini, salah satunya melalui sosialisasi, seperti yang dilakukan Bkkbn Pusat yang menggelar sosialisasi dan K.I.E", katanya.
Ade menilai kader sangat strategis perannya dalam pelayanan yang berdampak untuk peningkatan kesehatan masyarakat, dan tujuan akhirnya adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
"Kita apresiasi, angka prevalensi stunting Kabupaten Pasaman mengalami penurunan. Dari 30,2 persen tahun 2021 menjadi 28,9 persen tahun 2022, sehingga terjadi penurunan sebesar 1,3 persen. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran dan kerja keras para kader di lapangan," Tutup Ade Rezki Pratama.