Pasaman,NM.Co.Id - Perhelatan pemilihan Wali Nagari ( Pilwana ) serentak di Kabupaten Pasaman tanggal 12 November yang lalu. Wali Nagari terpilih sebanyak 33 Wali Nagari pemekaran di ambil sumpah dan dilantik langsung oleh Bupati Pasaman H. Benny Utama. Senin, ( 26/12 ).di halaman Kantor Bupati jalan Sudirman No.40 Lubuk Sikaping.
Kabupaten Pasaman menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang mampu menggelar pemilihan Wali Nagari (Kepala Desa) hasil pemekaran Desa (Nagari) tahun 2022.
Dari tingkat Provinsi Sumatera Barat, tiga kabupaten yang memperoleh jatah pemekaran nagari tahun ini yaitu, Kabupaten Pasaman, Agam dan Pasaman Barat, dari tiga Kabupaten tersebut hanya Kabupaten Pasaman yang mampu melaksaksanakan pilwananya.
Hal ini merupakan prestasi sendiri bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Pasaman, mengingat sebelumnya, Direktorat Jendral Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri sempat meragukan Pasaman akan mampu menyelenggarakan Pilwananya di penghujung tahun 2022 ini, mengingat waktu yang mepet dan mulai tingginya intensitas politik jelang Pemilu 2024.
"Alhamdulillah, berkat dukungan dan partisipasi segenap masyarakat Kabupaten Pasaman, kita berhasil melaksanakan Pilwana dengan baik, kendati sempat muncul dinamika di beberapa Nagari, namun secara umum penyelenggraanya berjalan sukses dan lancar," ucap Bupati Pasaman H. Benny Utama, saat ditanyai wartawan, usai pelantikan 33 Wali Nagari se-Kabupaten Pasaman.
Menurut Bupati, adalah hal biasa jika dalam setiap agenda pesta atau baralek di Minang Kabau, akan ada piring yang retak atau gelas yang pecah. Namun seluruhnya direspon secara baik, sesuai regulasi dan aturan yang berlaku.
Satu hal cukup menarik adalah, Pilwana serentak Kabupaten Pasaman di penghujung tahun 2022, terbilang hemat dan murah.
"Kalau agenda Pemilu di Kabupaten Pasaman bisa menghabiskan anggaran hingga Rp.40 milyar. Namun, Pilwana di 35 Nagari dari 62 Nagari yang ada di Pasaman, hanya berbiaya Rp.600 juta, atau sekitar 15 persen dari total anggaran pemilu di Pasaman," jelas bupati.
Bupati Benny Utama berharap, dengan adanya pemekaran nagari, akan lebih mendekatkan pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat, mempercepat serta lebih meratakan pembangunan di daerah.
Dalam pidatonya saat pelantikan, bupati mengingatkan agar para wali nagari segera lakukan penyatuan dan eratkan kembali masyarakat di wilayah masing-masing-masing, kemudian laksanakan anggaran dana nagari dengan baik dan transparan, serta hindari korupsi.
Juga diingatkan untuk bermitra dengan Badan musyawarah (Bamus) nagari, berdayakan PKK Nagari serta jadilah pemimpin Nagari yang inovatif untuk bisa membawa perubahan nagari menjadi lebih baik dan bermartabat.
Terakhir, di era keterbukaan informasi saat ini, Wali Nagari tidak boleh risih terhadap keluhan dan pertanyaan yang disampaikan warga, dan selalulah berkonsultasi dengan camat jika ada permasalahan. Kata Bupati Pasaman.
Ditempat yang sama, Sekreataris Daerah Kabupaten Pasaman, Drs. H. Mara Ondak, MM selaku Ketua Pilwana Pasaman tahun 2022 menyebutkan, selama tahun 2022 ini, Sumatera Barat merupakan provinsi penerima kode desa/nagari terbanyak dari 119 kode nagari baru se-Indonesia yang diserahkan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri September lalu.
Selama kurun waktu tahun 2022, Provinsi Sumatera Barat telah menerima total 106 kode wilayah desa/nagari baru. Artinya, di Provinsi Sumatera Barat saat ini terdapat 1.035 nagari yang tersebar di 12 kabupaten dan 2 kota, dan di Pasaman dari 37 nagari menjadi 62 nagari.
Lebih lanjut, Sekda menjelaskan, dengan penambahan pemerintahan nagari baru ini, akan membuka ribuan lapangan pekerjaan baru dan mendongkrak perekonomian Pasaman umumnya.
"Dari 25 Nagari baru, jika saja per nagari diserap 15 orang untuk perangkatnya, maka akan ada 375 orang yang mendapatkan lapangan kerja, ditambah 25 orang Wali Nagarinya. Dan diperkirakan masing-masing nagari akan mendapatkan Rp800 juta dana desa dari pemerintah pusat, maka akan ada tambahan Rp20 miliar dana pusat setiap tahun masuk ke Pasaman melalui nagari baru," beber Sekda Mara Ondak.