Kepala Cabang BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketanagakerjaan Cabang Kabupaten Pasaman Jonggi JM Panjaitan
Kepala Cabang BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketanagakerjaan Cabang Kabupaten Pasaman Jonggi JM Panjaitan

Nusantara Media.Co.id - Kepala Cabang BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketanagakerjaan Cabang Kabupaten Pasaman Jonggi JM Panjaitan berharap masyarakat miskin yang ada di daerah itu sebanyak mungkin diikutsertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan.

"Karena, justru kelompok masyarakat yang tergolong miskin itu sangat rentan dengan resiko pekerjaan yang menyebabkan cacat atau kematian," kata Jonggi di Lubuk Sikaping, ibukota Kabupaten Pasaman, Selasa (13/12/2022).

Tapi faktanya, menurut Jonggi, hampir tidak ada masyarakat miskin di Pasaman yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. "Kita menduga penyebabnya adalah faktor ekonomi," ujarnya.

Jangankan untuk membayar iyuran kepesertaan tiap bulan dalam jumlah nominal tertentu, sebut Jonggi, untuk mampu memenuhi kebutuhan dasar saja sebagian besar di antara mereka sudah kalang kabut.

Jonggi berharap Pemkab Pasaman memberikan perhatian khusus untuk kelompok masyarakat ini, dan menganggarkan di APBD setiap tahun untuk iyuran kepesertaan masyarakat miskin di BPJS Ketenagakerjaan.

Pada dasarnya, menurut Jonggi, langkah serupa telah dilakukan Pemkab Pasanan dengan menganggarkan di APBD iyuran kepesertaan para tenaga honorer di lingkup Pemkab Pasaman di BPJS Ketenagakerjaan.

"Intinya, saya melihat Pemkab Pasaman memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kemajuan program-program BPJS Ketenagakerjaan di daerah ini. "Terbukti, pemkab menanggung iyuran kepesertaan para tenaga honorer," ungkapnya.

Pada bagian lain Jonggi menjelaskan, capaian program BPJS Ketenagakerjaan di Pasaman cukup menggembirakan. Di sisi kepesertaan dari segmen pekerja penerima upah, menurut Jonggi, sejauh ini telah berhasil merangkul target sebesar 83 persen.

Yang masih kurang adalah pada segmen pekerja yang bukan penerima upah, yang baru tercapai 16 persen. Kelompok ini seperti pedagang, petani, tukang, nelayan dan lainnya.