AGAM, Nusantaramedia.co.id - Kabupaten Agam akan menjadi lokasi syuting film layar lebar yang berjudul "Palm's Oil Love", yang akan diproduksi oleh Yayasan Bentang Merah Putih. Pada pertemuan yang diadakan di Mess Pemkab Agam Belakang Balok, pihak yayasan berdiskusi dengan Bupati Agam, Dr. H Andri Warman, untuk meminta dukungan dalam proyek ini.
Film "Palm's Oil Love" akan mengambil setting di sebuah kebun sawit dan akan mengisahkan kisah keluarga tani sawit dalam format drama komedi dan percintaan. Dalam pertemuan tersebut, Prof. Reni Mayemi, Deputi Pengkajian Strategi Lemhanas RI yang juga merupakan almamater dari Bupati Andri Warman, menjelaskan bahwa awalnya lokasi syuting direncanakan di antara Kalimantan dan Jambi. Namun, karena film ini berfokus pada cerita seputar industri kelapa sawit, Kabupaten Agam diusulkan sebagai lokasi yang lebih tepat.
Yohana Elizabeth Hardjadinata, Ketua Yayasan Bentang Merah Putih, menambahkan bahwa syuting film ini akan melibatkan 50 orang, termasuk dua aktor dari Korea. Produksi film dijadwalkan akan dimulai pada akhir November. Film ini tidak hanya akan mengangkat cerita seputar industri kelapa sawit, tetapi juga akan menampilkan kekayaan kuliner dan budaya yang ada di Kabupaten Agam.
Bupati Andri Warman memberikan apresiasi kepada Yayasan Bentang Merah Putih atas pilihannya yang mengambil Kabupaten Agam sebagai lokasi syuting. Dengan lahan perkebunan kelapa sawit yang luas di wilayah Agam, dipercayai bahwa kabupaten ini akan memberikan latar yang ideal bagi film ini. Ia juga menegaskan bahwa film ini tidak hanya akan memberikan manfaat dari segi industri perfilman, tetapi juga akan menjadi media promosi yang kuat untuk memperkenalkan Kabupaten Agam ke tingkat internasional.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Andri Warman memberikan hadiah khusus berupa sepasang sepatu Puma Ferrari berwarna merah kepada Yohana Elizabeth Hardjadinata dan Prof. Reni Mayemi sebagai tanda apresiasi atas kolaborasi ini. Dengan semangat baru, Kabupaten Agam bersiap menyambut proses syuting yang diharapkan akan membawa cerita lokal mereka hingga ke seluruh dunia.
(Muhammad Fadil)