Wakil Bupati Pasaman Sabar AS; Anak Pasaman Jangan Ada yang Putus Sekolah dan Tingkatkan Kretifitas Seni Budaya  di SMA N 2 Lubuk Sikaping.
Wakil Bupati Pasaman Sabar AS; Anak Pasaman Jangan Ada yang Putus Sekolah dan Tingkatkan Kretifitas Seni Budaya di SMA N 2 Lubuk Sikaping.

PASAMAN, Nusantaramedia.co.id - Mengingat upacara bendera tidak mungkin dilaksanakan dilanjutkan dengan acara Temu Ramah. Pada acara tersebut turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda Olah Raga dan Kebudayaan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru serta seluruh Karyawan Karyawati, Paskibra, dan Siswa Siswi SMAN II Lubuk Sikaping.




"Sukses dunia akhirat ." dijawab serentak juga oleh Siswa Siswi SMAN 2 Lubuk Sikaping.

"Sukses dunia akhirat itu modalnya adalah Imtaq dan ilmu pengetahuan. Jika kita memiliki Iman dan taqwa yang kuat, maka insya Allah derejat kita akan naik, kehidupan kita akan lebih baik, harkat martabat kita akan lebih meningkat." Urai Sabar AS

Setelah itu Sabar AS berpesan untuk terus membina hubungan baik, kerjasama, soliditas, kebersamaan di internal SMAN 2 Lubuk Sikaping, dalam usia sekolah yang memasuki 11 tahun, yang masih perlu dilakukan pembinaan, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik, pembenahan terhadap sarana prasarana yang natinya diharapkan sejajar bahkan lebih baik dan meraih puncak prestasi yang lebih tinggi dibanding SLTA yang lain.

“Visi Kabupaten Pasaman adalah mewujudkan masyarakat Pasaman yang lebih baik dan bermartabat dengan misi utama peningkatan kualitas sumber daya manusia/SDM melalui pelaksanaan program prioritas yaitu Pasaman Cerdas” singkat Sabar AS

Kemudian Sabar AS menjelaskan bahwa kondisi real indeks pembangunan manusia di Kabupaten Pasaman sebesar 67,41% pada tahun 2021 dengan rata-rata lama sekolah masih kelas III tingkat SLTP yang merupakan peringkat 18 di Sumatera Barat yang diukur dari aspek pendidikan, aspek kesehatan dan aspek ekonomi. Untuk itu diperlukan kolaborasi dan sinergitas antara pendidikan tingkat SLTA sederajat dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman, walaupun kewenangan pengelolaan SLTA berada pada Pemerintah Provinsi tetapi yang di didik pada tingkat SLTA adalah generasi muda Kabupaten Pasaman.

“Keberhasilan generasi Pasaman tak lepas dari peran pahlawan tanpa tanda jasa atau yang lazim di sebut sebagai Guru. Guru adalah seorang pahlawan yang sudah menciptakan generasi yang berkualitas, untuk membangun wajah peradaban guna mendesain generasi bangsa kita dari waktu ke waktu, dipundak seorang guru masa depan bangsa terukir” harapan Sabar AS kepada majelis guru.

Sabar AS dalam program Pasaman cerdas menargetkan. “Pertama jangan ada anak usia sekolah mengalami putus sekolah, jika sudah terlanjur putus sekolah maka solusinya akan diajak untuk mengikuti pendidikan pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat agar mengikuti Paket A, Paket B, dan Paket C”

Mengatasi terkendala dengan ekonomi bahwa Pemda Pasaman telah melaksanakan program “Pendidikan gratis” alias SPP gratis, dengan ditanggung oleh Pemda Pasaman, untuk SMAN-SMKN dialokasikan anggaran melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) APBD Kab Pasaman yang ditransfer ke Pemerintah Provinsi Sumbar dan seterusnya disalurkan ke semua SMA/ SMK Negeri di Kabupaten Pasaman dan untuk tingkat SMA/SMK Swasta serta Madrasah Aliyah Negeri Maupun Swasta melalui dana hibah”.  Jika dibutuhkan bantuan biaya transportasi dan lainnya, bisa dibantu melalui BAZNAS. Ucap Sabar AS

Untuk program “Wajib belajar 12 tahun atau pendidikan gratis dengan total anggaran 14 milyar” dan “Alokasi dana 1 Milyar utuk beasiswa perguruan tinggi yang memiliki kendala ekonomi dengan syarat mempunyai prestasi dalam bidang seni budaya, olah raga, keagamaan dan lain-lain”


Kreatifitas seni budaya sebagai kearifan lokal yang sudah di canangkan SMA Negeri 2 Lubuk Sikaping sebagai program Unggulan.

Kita mengharapakan Program Unggulan SMAN 2 Lubuk Sikaping sebagai pelopor perkembangan kemajuan Kebudayaan kearifan Lokal. Melalui Kurikulum Merdeka, Para siswa-siswi bisa belajar dengan konsepsinya dengan satu sisi kemajuan kebudayaan dan menjadikan budaya sebagai aset pengembangan Pariwisata. Yang bisa disenergikan dengan program prioritas Pasaman Berbudaya dan Pasaman Tujuan Wisata, Tutup Sabar AS.

 

(Joni)