# ABK

Korban Hilang Akibat Sampan Boat Terbalik di Lautan Muaro Batang Kapas, Pencarian Masih Berlanjut/Doc.Polres pessel

Korban Hilang Akibat Sampan Boat Terbalik di Lautan Muaro Batang Kapas, Pencarian Masih Berlanjut

Peristiwa

16 Sep 2023
PESISIR SELATAN, Nusantaramedia.co.id - Kamis, 14 September 2023, menjadi hari yang penuh kekhawatiran di wilayah Muaro Batang Kapas, Tulang Ken IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, ketika sebuah peristiwa tragis terjadi. Sebuah sampan boat dengan mesin 15 PK diduga terbalik akibat gelombang tinggi, mengakibatkan dua orang hilang di tengah Lautan Muaro Batang Kapas. Sabtu (16/09/2023). Polsek Batang Kapas segera merespons kejadian ini dengan mengirimkan unit Intelkam ke Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) untuk mengkonfirmasi dan melakukan pengecekan terhadap peristiwa ini. Dua orang yang diduga menjadi korban hilang dalam insiden ini adalah Revano Mardion Kartika, seorang nelayan berusia 30 tahun dari Teluk Betung Kenagarian IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, dan Tedi Harianto, seorang warga swasta berusia 42 tahun dari Painan Utara, Kecamatan IV Jurai, kedua-duanya adalah warga Minang. Menurut keterangan saksi, kejadian terjadi sekitar pukul 10.20 WIB, saat saksi Sdr. Ijek mencoba menghubungi kedua korban yang sedang melakukan pekerjaan melansir material untuk Proyek Pembangunan Monumen. Mereka melakukan perjalanan dari Muaro Batang Kapas menuju Pulau Garabak Kecil, yang memiliki jarak tempuh sekitar satu setengah jam. Namun, kontak dengan kedua korban tiba-tiba terputus, dan mereka tidak dapat dihubungi kembali. Dalam upaya pencarian korban, Tim unit siaga Basarnas Kabupaten Pesisir Selatan, Personil Polsek Batang Kapas, serta masyarakat nelayan ikut berpartisipasi. Mereka melakukan pencarian di tengah laut Muaro Batang Kapas, namun hingga saat ini, kedua korban yang hilang belum berhasil ditemukan. Pada hari ketiga pencarian, Sat Polairud Polres Pessel bergabung dalam upaya pencarian dengan menggunakan kapal patroli mereka. Mereka melakukan pencarian menyusuri perairan dari pelabuhan Panasahan, Pulang Aur, Semangki, Penyu, Pagan, Marak, hingga kawasan Mandeh dan Carocok. Meskipun telah melibatkan berbagai pihak seperti Basarnas, BPBD, angkatan Laut, dan masyarakat setempat, pencarian belum membuahkan hasil. Kondisi cuaca yang memburuk dengan badai angin selatan turut mempersulit upaya pencarian. Kasat Polairud Polres Pessel, IPTU Tusiyat, menyatakan bahwa pencarian akan dilanjutkan esok hari. Keberlanjutan pencarian ini diharapkan dapat membantu menemukan kedua korban yang masih belum ditemukan, serta memberikan penghiburan bagi keluarga mereka yang sedang dalam duka yang mendalam. (Ari Saputra)
Pencarian ABK Hilang Kontak di Laut Pessel Masih Nihil pada Hari Kedua Operasi SAR/Doc.Basarnas

Pencarian ABK Hilang Kontak di Laut Pessel Masih Nihil pada Hari Kedua Operasi SAR

Peristiwa

15 Sep 2023
PESISIR SELATAN, Nusantaramedia.co.id - Tim SAR Gabungan masih terus berupaya untuk menemukan keberadaan dua Anak Buah Kapal (ABK) yang hilang kontak saat melintasi perairan atau laut Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar) pada hari kedua pencarian, Jumat (15/09/2023). Kedua ABK yang belum ditemukan hingga saat ini adalah Tedi Harianto (42) dan Reno (31), yang dilaporkan hilang kontak setelah berangkat dari Muara Batang Kapas menuju Pulau Karabak Kecil pada Kamis (14/09/2023) pagi. Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, mengungkapkan bahwa hari kedua pencarian masih belum membuahkan hasil positif. "Hari pencarian kedua ini masih nihil, kami akan melanjutkannya pada Sabtu (16/09/2023) pagi," kata Abdul Malik. Pihak SAR telah melakukan pencarian hingga jarak 20 nautika mil atau sekitar 37 kilometer dari titik di mana kedua ABK tersebut dilaporkan hilang kontak, namun keberadaan mereka masih belum diketahui. Informasi kejadian diterima pada Kamis (14/09/2023) siang pukul 11.15 WIB, dan tim SAR langsung merespons dengan mengirimkan personel ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Ada dua kapal pengangkut barang yang berangkat, namun yang sampai di Pulau Karabak Kecil hanya satu unit, sementara satu lainnya hilang kontak," jelas Abdul Malik. Selain Basarnas, sejumlah instansi pendukung lainnya juga turut membantu dalam upaya pencarian, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI), insan kebencanaan, nelayan, dan masyarakat setempat. Tim SAR Gabungan tetap berkomitmen untuk terus mencari dan berharap dapat segera menemukan kedua ABK yang hilang kontak ini. (Efrian Pratama)