Nusantaramedia.co.id - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, merespons dengan santai sejumlah hasil survei yang secara konsisten menempatkan elektabilitasnya di posisi paling buncit. Anies mengaku tidak terkejut dengan hasil survei tersebut dan bahkan mengungkapkan bahwa dia belum pernah berada di posisi nomor dua, apalagi nomor satu dalam survei elektabilitas capres. Senin (11/09/2023).
Namun, Anies Baswedan menekankan bahwa hasil Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2017 telah membuktikan kemampuannya untuk meraih kemenangan. Saat itu, Anies bersama Sandiaga Uno berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta dalam dua putaran, mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat yang diusung oleh PDIP di putaran kedua. Di putaran pertama, terdapat nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dipasangkan dengan Sylviani Murni.
"Di Jakarta belum pernah dalam survei kita di posisi nomor dua, apalagi nomor satu, tapi ketika hasil pilkada keluar kita sudah tahu hasilnya seperti apa," kata Anies dalam kunjungan di Kantor Pusat PKB, Senin (11/9).
Anies Baswedan juga mengakui bahwa dia telah berpengalaman menjadi nomor tiga dalam sejumlah hasil survei dan menganggap catatan tersebut sebagai hal yang baik. Dia menyatakan bahwa akan terus memantau perkembangan hasil survei dalam beberapa bulan ke depan hingga Pilpres.
"Kami sudah sangat berpengalaman dinomortigakan dan itu memang lebih baik begitu, Insyaallah nanti kita akan lihat perkembangannya di minggu-minggu dan bulan-bulan ke depan," ujar Anies.
Hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada akhir Agustus lalu menunjukkan penurunan elektabilitas Anies Baswedan, dengan dia berada di posisi ketiga di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Ganjar mencapai elektabilitas 37 persen pada Agustus 2023, Prabowo mencapai 30,1 persen, sementara Anies menjadi satu-satunya kandidat yang mengalami penurunan elektabilitas dari 28,2 persen menjadi 22,2 persen.
Hasil survei terbaru dari Litbang Kompas pada 21 Agustus lalu juga menunjukkan persaingan ketat antara Ganjar dan Prabowo sebagai bakal calon presiden, sementara Anies Baswedan berada di posisi ketiga. Dalam simulasi terbuka, elektabilitas Ganjar mencapai 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen, dan Anies Baswedan 12,7 persen.
(Edo Putra)