PADANG, Nusantaramedia.co.id - Pemerintah Kota Padang telah segera merespons serius persoalan ancaman anjing gila yang baru-baru ini terjadi di kawasan Kota Padang. Pada Selasa, 26 September 2023, sebanyak 22 orang menjadi korban gigitan anjing gila yang diduga mengidap rabies di beberapa wilayah, mulai dari Kelurahan Limau Manis, Kapalo Koto hingga Binuang Kampuang Dalam dan Pisang, Kecamatan Pauh.
Korban-korban ini segera mendapatkan perawatan medis yang mendesak dan suntik anti rabies di puskesmas dan IGD Rumah Sakit Unand. Sementara anjing gila yang diduga menjadi penyebab serangan tersebut telah ditemukan tewas karena aksi warga yang membela diri. Jenazah anjing ini kemudian diserahkan kepada Tim Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Padang untuk dilakukan uji sampel lebih lanjut di Labor Rumah Sakit Hewan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Wali Kota Padang, Hendri Septa, telah memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Ia menyatakan keprihatinannya dan mengimbau warga Kota Padang untuk meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap ancaman anjing gila dan jenis hewan yang serupa. Menurut Wali Kota, peningkatan kasus rabies di Kota Padang disebabkan oleh tingginya populasi anjing liar atau anjing yang dilepaskan oleh pemiliknya.
"Alhamdulillah, 22 korban telah mendapatkan Vaksin Antilissa Rabies (VAR) di Puskesmas Pauh setelah kejadian ini. Semoga semua korban pulih sepenuhnya dan kami berharap kasus serupa tidak akan terulang di masa mendatang. Saya mengajak semua pihak untuk serius dalam menangani masalah ini," ujar Wali Kota Padang saat ditemui wartawan pada Rabu, 27 September 2023.
Pemerintah Kota Padang telah berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam menghadapi ancaman serupa di masa depan, termasuk mengontrol populasi anjing liar dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi dan perawatan hewan peliharaan.
(Edo Putra)