Padang, Nusantaramedia.co.id - Pada Sabtu pagi (05/08/2023), jalan raya di samping Masjid Raya Sumatera Barat menjadi sorotan ketika belasan mobil aparat dari kepolisian tampak berjejeran. Puluhan hingga ratusan personil kepolisian, mayoritas berasal dari Brimob, tampak berkumpul dan berbincang-bincang di dekat mobil-mobil tersebut. Namun anggota Brimob tersebut walaupun berpakaian dinas tapi terlihat santai dan tidak membawa senjata lengkap.
Sementara itu, di lantai dasar masjid, kelihatan puluhan personil kepolisian baik yang berpakaian dinas dan pakaian preman, beberapa Polwan juga ada di antara mereka. Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap, S.I.K., M.Si. dan Wakapolresta Padang AKBP Rully Indra Wijayanto, S.I.K,.M.Si juga berada di lokasi lantai dasar Masjid Raya.
Terlihat juga warga yang sudah berkumpul merapat mendengarkan seseorang yang tengah berbicara melalui pengeras suara. Para warga ada yang duduk, namun banyak pula yang berdiri mendengarkan dengan penuh perhatian.
Orang yang sedang berbicara ternyata adalah Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto. Risnawanto berusaha membujuk warga Air Bangis yang telah melakukan aksi demo selama 6 hari di Kota Padang dan menginap di Masjid Raya, agar bersedia kembali ke kampung halaman mereka di Air Bangis Pasaman Barat.
Wakil Bupati Pasaman Barat itu menyampaikan bahwa pemerintah akan menjamin keamanan warga tersebut selama perjalanan kembali ke kediaman masing-masing di Air Bangis. "Kehadiran kami pada hari ini bertujuan untuk mengajak bapak-bapak ibu-ibu semua untuk pulang ke kampung halaman. Dengan hati yang sangat ikhlas, penuh kasih sayang, dan penuh perhatian," katanya.
Himbauan itu ditanggapi beragam oleh masyarakat. "Iya itu mah, pulang kita dulu, jaga kesehatan dulu" ujar salah satu warga, tapi ada warga lain yang menimpali juga saat itu, "Jangan mau pulang dulu, tuntutan kita belum ada kejelasan apakah diterima atau tidak, kalau kita pulang tapi keadaan masih sama juga kan percuma, lebih baik bertahan disini sampai ada jaminan kita hidup aman seperti dulu" ujar warga lain disebelahnya.
Dari pantauan nusantaramedia, memang terjadi perbedaan pendapat ditengah masyarakat ada yang ingin pulang karena kelelahan ada juga yang bersikeras untuk tetap bertahan melanjutkan aksi.
Pada saat diminta keterangan oleh awak media, Wakil Bupati Pasaman Barat didampingi oleh Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap, S.I.K., M.Si. menyampaikan bahwa forkopinda Pasaman Barat sepakat untuk berupaya membawa pulang masyarakatnya, "Kita sepakat untuk membawa masyarakat kita untuk pulang dulu ke Pasaman Barat karena kita kasihan melihat kondisi anak-anak dan para lansia dan yang lainnya yang kelihatan sudah sangat kelelahan, kita sudah siapkan fasilitas untuk membawa mereka pulang dan akan menjamin keselamatan mereka selama dalam perjalanan pulang sampai ke rumah masing-masing" disampaikan oleh Risnawanto.
Kemudian Kapolresta Padang menambahkan "Kita himbau dan ajak saudara-saudara kita untuk pulang dulu, silahkan dilanjutkan nanti penyampaian aspirasinya oleh perwakilan dari mereka, kita khawatir jika terlalu lama mereka di sini nantinya bisa ditunggangi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang malah bisa lebih memperkeruh suasana dan membuat kota Padang menjadi kurang kondusif" ujar pria dengan tanda pangkat tiga melati di pundaknya tersebut.
Sementara itu korlap dari unsur masyarakat tanpak berunding dengan serius, bergabung juga dengan mereka korlap dari unsur mahasiswa. Dan beberapa bus yang sepertinya telah disiapkan untuk mengangkut masyarakat merapat ke dekat lantai dasar masjid tempat masyarakat berkumpul.
Tak lama setelah itu salah satu korlap menghampiri Wakil Bupati Pasaman Barat, perbincangan serius terjadi diantara mereka, Risnawanto kemudian merangkul dan berbicara sambil sesekali mencondong kan wajahnya ke korlap tersebut, wajah memelas kelihatan dari Wakil Bupati itu, seperti nya dia tengah berupaya untuk membujuk dan meyakinkan lawan bicaranya. Saat perbincangan serius terjadi di antara mereka, pada satu momen terlihat korlap mengarahkan kedua tangannya ke arah pimpinan aksi lainnya yang masih berkumpul dengan korlap aksi dari unsur mahasiswa. Sepertinya dia sedang meyakinkan Wakil Bupati bahwa apa yang dia sampaikan adalah keputusan dari pimpinan aksi dari unsur masyarakat dan mahasiswa.
Sesaat kemudian, korlap dari unsur mahasiswa melalui pengeras suara menyampaikan agar para masyarakat kembali ke dalam masjid, "Ibu-ibu dan bapak-bapak semua, harap kembali ke dalam masjid, kita belum akan pulang hari ini" ujarnya.
Pada saat nusantaramedia mencoba melakukan konfirmasi ke korlap dari unsur masyarakat terkait rencana mereka selanjutnya, Aris Ritonga menyampaikan bahwa perwakilan dari mereka akan menghadap Gubernur segera, "Saya sekarang sedang mengumpulkan beberapa pemuka masyarakat kami untuk menemui Gubernur, ini sedang saya coba hubungi dan cari mereka" jawabnya.
Kemudian sebagian masyarakat kembali masuk ke masjid untuk melaksanakan sholat zuhur, dan sebagian tetap berada di lantai dasar masjid.
Namun tidak lama setelah itu kericuhan terjadi, sebagian masyarakat ada yang berteriak, ternyata aparat kepolisian mulai melakukan tindakan yang lebih tegas, masyarakat diminta dan digiring untuk memasuki bus yang telah merapat tadi. Bagi sebagian masyarakat yang menolak terlihat digiring paksa oleh aparat kepolisian. "Kami mau menunggu dulu perwakilan kami yang sedang menemui Gubernur, setelah itu baru kami pulang" teriak salah satu dari masyarakat. Suasana menjadi riuh, anak-anak dan ibu-ibu diantara mereka mulai menangis, bahkan ada yang berteriak histeris.
Personil Brimob yang tadinya berada di dekat mobil dinas yang berjejeran di samping Masjid Raya mulai memasuki area Masjid, banyak diantara mereka yang masuk ke dalam Masjid dan mencoba menggiring paksa masyarakat yang masih berupaya untuk tetap bertahan ke dalam bus yang telah disiapkan untuk membawa mereka pulang ke Air Bangis Pasaman Barat. Kepanikan dan kepasrahan sepertinya bercampur pada diri masyarakat yang berupaya menyuarakan nasib mereka itu.
Sementara itu terlihat juga beberapa aparat kepolisian yang mayoritas berpakaian preman mengamankan beberapa orang dan memasukkan mereka secara paksa ke dalam mobil dinas kepolisian.
Akhirnya sekitar pukul 17: 00 Masjid Raya Sumatera Barat telah berhasil dikosongkan dari ribuan masyarakat Air Bangis yang telah menginap lebih kurang 5 malam di sana setelah melaksanakan aksi unjuk rasa di depan kantor gubernur Sumatera Barat pada siang harinya. Bus yang telah disiapkan untuk membawa masyarakat pulang ke Air Bangis pun telah berangkat dengan dikawal oleh aparat kepolisian. Sampai mereka dipulangkan secara paksa, belum ada kejelasan atas keberhasilan terhadap apa yang mereka perjuangkan.
Informasi terakhir diketahui bahwa sebanyak 14 orang sudah diamankan aparat kepolisian dan dibawa ke Polda Sumatera Barat terdiri dari 7 pendamping dari LBH dan PBHI Sumbar, 4 masyarakat dan 3 mahasiswa.
Sampai saat berita ini disusun belum ada keterangan resmi dari aparat kepolisian terkait pengamanan beberapa orang tersebut.