# Viral

Oklin Fia Tanggapi Tawaran Duta MUI dengan, Boleh Kalau Diizinkan/Doc.Oklin Fia

Oklin Fia Tanggapi Tawaran Duta MUI dengan, Boleh Kalau Diizinkan

Selebriti

06 Sep 2023
Nusantaramedia.co.id - Oklin Fia, selebgram yang baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah mengunggah konten kontroversial berjudul "Jilat Es Krim Challenge," akhirnya meminta maaf secara publik terkait insiden tersebut. Kontennya yang viral menampilkan aksi jilat es krim di depan kemaluan seorang pria, yang menuai berbagai reaksi negatif dari netizen. Selasa (05/09/2023). Permintaan maaf Oklin tersebut disampaikannya dalam sebuah pernyataan resmi. Ia mengakui bahwa tindakan tersebut tidak pantas dan mengaku sangat menyesal telah membuat konten yang mengganggu dan kontroversial. "Tindakan saya dalam video tersebut adalah kesalahan besar, tidak pantas, dan sangat tidak bijak. Saya sangat menyesal dan meminta maaf kepada semua yang merasa terganggu dan tersinggung oleh konten tersebut," ungkap Oklin dalam pernyataannya. Selain itu, Oklin juga menyampaikan rasa penyesalannya kepada pria yang menjadi objek dalam video tersebut dan keluarganya. Ia berjanji untuk lebih berhati-hati dalam membuat konten di masa mendatang. Permintaan maaf Oklin ini mendapat tanggapan dari Wakil Sekjen Badan Hukum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikhsan Abdullah. Ikhsan menyatakan bahwa MUI menerima permintaan maaf tersebut dan menganggapnya sebagai langkah yang positif. "Dalam Islam, kita diajarkan untuk memberikan maaf kepada yang meminta maaf dengan tulus. Kami menerima permintaan maaf Oklin Fia dan berharap dia dapat belajar dari kesalahannya," kata Ikhsan. Namun, dalam perkembangan terbaru, muncul sebuah isu yang mencuat terkait Oklin Fia. Saat pernyataan permintaan maaf tersebut, pembawa acara Aiman Witjaksono yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut, spontan mengajukan pertanyaan mengenai kemungkinan Oklin menjadi Duta MUI. "Pertanyaan spontan dari Aiman Witjaksono ini muncul, 'Oklin mau jadi duta MUI?' tanya Aiman. "Boleh kalau diizinkan," jawab Oklin. Meskipun pernyataan tersebut terkesan sebagai sebuah tawaran, kuasa hukum Oklin, Budiansyah, menegaskan bahwa pertanyaan tersebut hanyalah obrolan spontan dan tidak ada tawaran resmi dari pihak MUI. "Saya pikir itu cuma semacam obrolan spontan saja yang dilontarkan Mas Aiman. Jadi Mas Aiman nanya ke Oklin, 'Mau enggak jadi Duta MUI?' Kalau enggak salah, Oklin bilang kalau berkenan, dia mau," ucap Budiansyah. Budiansyah juga mengimbau agar netizen tidak memperbesar isu ini dan tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang serius. Menurutnya, pihak MUI belum mengirimkan surat resmi mengenai tawaran menjadi Duta MUI kepada Oklin. "Pihak kami belum menerima surat apa pun dari MUI untuk menjadikan Oklin sebagai Duta. Tolong jangan dianggap itu sebagai sesuatu yang serius, karena hitam di atas putihnya kami belum terima, dan kemudian saya anggap sebagai obrolan santai yang dilontarkan Mas Aiman," tambahnya. Pembicaraan soal Oklin Fia menjadi Duta MUI pun menjadi viral di media sosial, dan banyak netizen yang menyayangkan adanya isu ini di tengah polemik yang ditimbulkan oleh Oklin Fia melalui kontennya. Meskipun demikian, pernyataan Budiansyah dan penegasan dari pihak MUI menunjukkan bahwa saat ini belum ada kesepakatan atau tawaran resmi terkait peran Oklin sebagai Duta MUI. (Efrian Pratama)
Video Viral: Momen Ridwan Kamil dan Istri Pamit Tinggalkan Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat/Doc.ridwan kamil official

Video Viral : Momen Ridwan Kamil dan Istri Pamit Tinggalkan Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat

Nusantara

04 Sep 2023
Nusantaramedia.co.id - Kang Emil, nama akrab dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, akan mengakhiri masa jabatannya pada Selasa, 5 September 2023, besok. Penggantinya adalah Bey Triadi Machmudin yang akan mengemban tugas sebagai Gubernur Jawa Barat selanjutnya. Senin (04/09/2023). Sosok Kang Emil dan istrinya, Teh Atalia Praratya, baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pada Minggu, 3 September 2023, video mereka pamit meninggalkan rumah dinas Gubernur Jawa Barat, yang biasa dikenal sebagai Gedung Negara Pakuan di Kota Bandung, viral di berbagai platform sosial media. Video tersebut diunggah secara langsung oleh akun TikTok resmi Ridwan Kamil, @ridwankamil.official. Dalam video berdurasi 1 menit 20 detik itu, Kang Emil terlihat mengenakan baju hijau tua dan celana coklat, berjalan bersama Teh Atalia, serta menyusuri setiap ruangan dari rumah dinas tersebut. Mereka juga terlihat sedang mengemas barang-barang pribadi mereka ke dalam kotak besar. Di akhir video yang mengharukan, Kang Emil keluar dari Gedung Negara Pakuan melalui jendela mobil dan memberikan salam kepada berbagai lapisan elemen masyarakat yang berkumpul di sekitar gedung tersebut. Dalam narasi video tersebut, Kang Emil menulis, "Terima kasih, Jawa Barat," sebagai ungkapan terima kasihnya kepada warga Jawa Barat atas dukungan selama masa jabatannya sebagai gubernur. Video momen perpisahan Ridwan Kamil dan Teh Atalia dengan rumah dinas Gedung Negara Pakuan ini mendapat banyak komentar hangat dari netizen yang menghargai kontribusi dan jasa mereka selama memimpin Jawa Barat. Perlu dicatat bahwa Senin, 4 September 2023, adalah hari terakhir Ridwan Kamil bekerja di Gedung Sate, kantor gubernur Jawa Barat, dan ia akan melakukan proses perpindahan dan perbekalan terakhir sebelum menyelesaikan masa jabatannya. Ridwan Kamil telah menjadi salah satu tokoh yang dihormati dalam dunia politik di Indonesia, dan warganya berharap yang terbaik untuk masa depannya dan bagi Jawa Barat. (Efrian Pratama)
Tiga Wanita Penganiaya Kucing Minuman Keras di Kota Padang Meminta Maaf/Doc.kumparan

Tiga Wanita Penganiaya Kucing Minuman Keras di Kota Padang Meminta Maaf

Peristiwa

04 Sep 2023
PADANG, Nusantaramedia.co.id - Tiga wanita yang viral di media sosial karena kejamnya tindakan mereka memaksa kucing minuman keras (miras) soju akhirnya meminta maaf atas perbuatannya. Awalnya, insiden ini disebut terjadi di Kota Bukittinggi, namun ternyata lokasinya adalah di Kota Padang, Sumatera Barat. Identitas ketiga wanita yang terlibat dalam insiden tragis ini adalah Syinita Ade Putri (24 tahun), Lenni Marlina (25 tahun), dan Sisri Annisa Wahida (22 tahun). Mereka tinggal bersama di sebuah indekos di kawasan Gurun Laweh, Kota Padang, yang juga menjadi tempat kejadian penganiayaan terhadap kucing tersebut. Video yang menunjukkan ketiga wanita ini memaksa kucing minuman keras sebelumnya telah menjadi viral di media sosial, mengundang kemarahan banyak orang. Komunitas Peduli Kucing Padang akhirnya mengambil tindakan dengan mendatangi indekos wanita-wanita tersebut pada Minggu (03/09/2023) malam. Komunitas tersebut tidak hanya meminta klarifikasi kepada ketiga wanita, tetapi juga memanggil orang tua mereka untuk memberikan nasihat. Ketiga wanita ini kemudian membuat surat pernyataan secara tertulis dengan komitmen bahwa mereka tidak akan mengulangi perbuatan kejam tersebut dan tidak akan mengadopsi kucing dalam bentuk apa pun dengan alasan apapun. Selain itu, Komunitas Peduli Kucing Padang juga membawa kucing yang menjadi korban penganiayaan untuk diperiksa oleh seorang dokter hewan. "Penyelesaiannya mereka membuat surat pernyataan bahwa mereka tidak akan mengulangi perbuatan seperti itu lagi. Tidak akan mengadopsi kucing dalam bentuk apa pun, dengan alasan apa pun," kata seorang anggota komunitas tersebut, Silvi, di indekos pelaku pada Minggu (03/09/2023) malam. Kucing yang menjadi korban adalah peliharaan dari Syintia Ade Putri, salah satu dari tiga wanita tersebut. Ketiga wanita ini juga harus bertanggung jawab atas biaya pengobatan kucing tersebut. Kucing yang dicekoki minuman keras tersebut harus menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh, termasuk kondisi ginjal dan hatinya. Namun, dari informasi yang diperoleh, tidak ada alasan yang jelas dari ketiga pelaku yang dapat menjelaskan tindakan kejam mereka terhadap kucing tersebut. Menurut penghuni kamar indekos sebelah kamar pelaku, kucing ini sering menjadi pelampiasan amarah pelaku. Mereka menyebutkan bahwa pelaku sering menganiaya kucing ini saat marah, bahkan sampai menggantung atau memukulnya. Selain itu, kucing tersebut juga hanya diberi makan satu atau dua kali sehari dengan alasan tertentu. Kucing yang menjadi korban adalah kucing berjenis persia medium berusia sekitar 4-5 bulan. Selain penganiayaan minuman keras, kucing ini juga mengalami masalah kesehatan lainnya seperti jamur di dagu, tungau di telinga, dan scabies di belakang telinga. Kondisi kesehatannya yang buruk menjadi perhatian serius dalam kasus ini. Kasus penganiayaan kucing ini pertama kali mencuat setelah video mereka yang kejam beredar di media sosial. Dalam video tersebut, sebelum memaksa minuman keras, kucing ras persia ini diangkat dan diayunkan dengan kasar oleh ketiga wanita tersebut. Tindakan kejam ini disertai dengan tawa keras dari mereka. Tindakan kejam ini tidak hanya memicu kemarahan publik tetapi juga menyebabkan ketiga wanita ini menghadapi tuntutan keras dari komunitas pecinta hewan dan aktivis kesejahteraan hewan. Meskipun mereka telah meminta maaf dan berkomitmen untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut, tindakan mereka tetap menjadi pelajaran penting tentang perlunya perlindungan hewan dan hukuman yang adil bagi pelaku penganiayaan hewan. (Efrian Pratama)